Naskah Laut Mati ( The Dead Sea Scrolls Online )

webadmin's picture

The Dead Sea Scrolls Online

Di tepi barat Laut Mati, sekitar 12 km sebelah selatan Jericho terletak lembah Qamran. Belakangan ini tempat itu sunyi, hampa, hanya geletakan reruntuhan biara kaum Essene yang membisu. Namun dalam sejumlah gua yang tidak jauh dari rerunthan itu didapatkan naskah-naskah kuno, yang disembunyikan secara cermat oleh kaum Essene. Di situlah naskah-naskah kuno itu tak tersentuh tangan-tangan manusia selama 2000 tahun. Karena terdiri atas gulungan-gulungan perkamen dan tembaga, naskah-naskah itu diberi bernama Dead Sea Scrolls Manuscript (gulungan-gulungan Laut Mati, selanjutnya disingkat DSS). DSS di dapatkan dalam 11 buah gua, berturut-turut dalam tahun 1947, 1949, 1951, 1956.

Ini sangat menarik untuk di pelajari terutama jika kita ingin menemukan dan mengetahuai sebuah kebenaran !, silahkan googling, banyak site site yang menyajikan artikel artikel tentang " Dead Sea Scrolls ", hati hati dalam mencari keterangan / informasi ini karena dapat menimbulkan fitnah. Anda harus teliti dalam mempelajarinya.

Peminat sejarah dari seluruh dunia kini bisa menikmati Dead Sea Scroll atau Naskah Laut mati melalui internet. Dead Sea Scroll sendiri merupakan naskah mengenai sejarah keterkaitan Judas dengan ajaran Yesus Kristus.

"Kami hanya menginginkan agar publik tahu mengenai naskah sejarah ini. Sehingga dengan mudah mereka mendapatkannya di internet, dengan sekali klik saja," terang irektur Jenderal Otoritas Benda Bersejarah Israel Shuka Dorfman, seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/10).

Naskah Laut Mati sendiri difasilitasi oleh Pemerintah Israel bersama Google. Nantinya, terdiri atas 30 ribu bagian dari 900 manuskrip, Naskah Laut Mati diyakini sejarawan sebagai satu temuan arkeologi paling penting.

Aslinya, naskah ini terbuat dari kulit, kertas tebal atau papirus, dan tembaga, gulungan-gulungan ini mengungkap perkembangan Judaisme dan hubungannya dengan ajaran Kristus.

"Dead Sea Scroll merupakan penemuan yang sangat penting. Ini karena manuskrip Injil berbahasa Hebrew atau Israel, Apocryphal atau teks Kristiani yang tidak termasuk dalam kanonika, dan Sectarian," tambah Dofman.

Israel dan Google akan membentuk Dead Sea Scroll dalam bentuk pencitrakan naskah-naskah itu dengan inframerah dan dikumpulkan dalam satu basis data. Kabarnya, proyek ini akan selesai dalam beberapa bulan mendatang saja.

Saat di buat artikel ini, Google akan menyediakan alat terjemahan bahasa Inggris dan pilihan bagi pengguna untuk mengirimkan terjemahan ayat dalam bahasa mereka sendiri, silahkan menunggu kabar selanjutnya.

Religi